Rabu, 25 Mei 2011
Monexnews -Negara-negara berkembang kekuatan baru mulai berani menyerukan keinginan masing-masing. Kali ini, emerging markets yang terkenal dengan sebutan BRICs (Brazil, Rusia, India, China dan Afrika Selatan) berniat melunturkan patron yang selama ini identik dengan lembaga penting dunia. Dalam sejarah, Dana Moneter Internasional (IMF) selalu dipimpin oleh figur berkebangsaan Eropa. Di tengah kekosongan posisi sepeninggal Strauss-Kahn, BRICs memandang bahwa aspek kebangsaan tidak lagi berpengaruh dalam sebuah posisi strategis institusi.Kelima negara mengkritisi pendapat pejabat Eropa yang menginginkan kepala IMF diisi oleh sosok dari benua biru. Pernyataan petinggi Eropa mencuat sebagai dukungan terhadap Menkeu Prancis, Christine Lagarde, yang bersiap mengumumkan pencalonan diri Rabu ini (25/05). Beberapa negara non-Eropa berpikir bahwa inilah waktunya bagi IMF untuk mengakhiri dominasi 65 tahun benua Eropa dalam kepemimpinan lembaga itu. Meksiko sudah mendorong calon sendiri, adapun Afrika Selatan dan Kazakhstan tengah berpikir melakukan hal serupa. Meski demikian, negara-negara tersebut tidak menyebut nama potensial untuk diajukan.
Setelah Strauss-Kahn mundur, Eropa ingin pemimpin yang mengerti persoalan hutang kawasan. Apalagi IMF masih harus menuntaskan pemulihan ekonomi Yunani, Irlandia dan Portugal. "Ini adalah kesepakatan Eropa," ujar Francois Baroin, juru bicara pemerintah Prancis. Pemerintah mendukung penuh pencalonan Lagarde pekan ini.
Salah satu negara ekonomi penting, China, tampaknya tidak antusias dalam merespon pemilihan kepala IMF. China relatif tidak terpengaruh dengan isu terkait lembaga tersebut, serta enggan berkomentar lebih lanjut. "Siapapun yang terpilih, tidak terlalu penting bagi China," ujar Wu Qing, periset Development Research Centre Government.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar